My 23rd birthday is an awesome day! :D
Perayaan miladku yang
ke-23 dirayakan di sebuah pulau tak berpenghuni, namanya Pulau
Siruso. Pulau Siruso terletak di pesisir Pulau Pagai Utara, menghadap ke
Samudera Hindia. Daerah kepulauan ‘kecil’ ini memang biasa dipake buat
maen selancar, berenang, atau sekedar maen-maen ombak dan pasir putih.
Untungnya ombak tidak terlalu besar sehingga kami merasa aman menghabiskan
waktu di pantai Pulau Siruso kemaren sore. Perjalanan menuju pulau ini
membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sekali jalan. Kami berangkat
dari dermaga jam 14.30 menggunakan boat yang
dinahkodai oleh Pak Johan, seorang operator boat senior di Sikakap.
Perjalanan ke Pulau Siruso naik boat |
Kami berencana pergi kesana sehari sebelumnya, saat ada
rapat koordinasi NGO di Posko Yakkum Emergency Unit (YEU) di Masabu. Rencananya mau kesana hanya beberapa orang aja,
yaitu kami berlima (Pencerah Nusantara) dan beberapa orang dari YEU. Namun saat hari-H, sungguh terkejut melihat
banyaknya orang yang ngikut. Terhitung
ada 26 orang (beserta Pak Johan) yang ikut dalam boat itu. Hahaha.
Banyak banget loh itu. Aku
mikirnya ya sekitar sepuluhan orang, atau paling banyak 15 orang kayak waktu
kami bakar-bakar ikan di Tugu Benuang tempo hari. Ternyata begitu banyak orang yang antusias
buat ikut ke Siruso. Mungkin juga
orang-orang ini menggenapkan jumlah “peserta” biar sama kayak tanggal pada hari
itu, yaitu tanggal 26 :D
Yang ikut jalan-jalan kemaren diantaranya Pencerah Nusantara,
Ka Ari dan Ka Lia (dokter PTT Puskesmas Sikakap), Ka Dian, Bang Polet, Ka Elvi,
dan Mas Wahyu dari YEU, Bang Nazar dan Pak Taufik dari SurfAid, Ka Maria dari FAO
UN-Joint, Bang Arif dan Tessa, Ka Arya dan keponakannya, Ka Ningsih beserta
adik dan suaminya (Bang Yoki), Bang Riki (Dompet Dhuafa), Alpindo (adeknya
Ustad Dedi), serta Pak Johan dan 2 anaknya.
Total 26 orang pokoknya. Jadi
rameeee banget. Berasa rombongan
mendadak naik boat bareng mau pergi tamasya ke pulau. Tapi agak sedih juga Bang Yuri dan Ka Ibet ga ikutan karena masih di Padang :(
25 "peserta" yang ikut + Pak Taufik yang lagi ngefotoin |
Sekitar 2 jam kami menghabiskan waktu di pantai. Ada yang berenang, maen papan surfing (padahal ombak ga gede, jadi cuma buat gaya-gayaan), snorkeling-an (entah apa
yang dilihat, juga buat gaya-gayaan), maen-maen aer random, makan gorengan dan
snack, menimbun dirinya sendiri dengan pasir putih (Bang Yoki-suaminya Ka
Ningsih), sampe ada yang ngumpulin kerikil dan pasir yang entah akan dibuat apa
(Bang Nazar-SurfAid). Aku menghabiskan
waktu main air secara random kesana kemari sambil kami bercengkrama secara
random juga. Beberapa kali aku menelan
air asin dan tak bisa dihindari lagi air asin itu sudah membuat kami basah dari
ujung kepala sampe ujung kaki. Hahaha..
Bareng Ka Lia |
#TeamMentawai in action :D |
Ini yang namanya maen aer secara random |
Ini gaya-gayaan bawa papan surfing padahal lagi ga ada ombak -_-"
Having fun in Siruso Island XD |
Hmm.. Rasanya luar biasa. Baru 3 bulan kami disini, tapi kami sudah
memiliki banyak teman yang menyenangkan.
Mulai dari orang Puskesmas, orang-orang NGO, dan semua orang yang ada di
Sikakap ini. Semoga kami terus bisa
menikmati hidup di Sikakap sampe 8 bulan ke depan. Aamiin..
Karena masih banyak tempat yang harus kami kunjungi, masih banyak pantai
yang harus dinikmati keindahannya, dan masih banyak orang yang belum kami kenal
se-Kepulauan Mentawai :)
Pencerah Nusantara di Pulau Siruso :) |
Sekarang umurku udah 23 tahun. Kata Ka Ido dan Ka Dian (YEU), 2 tahun lagi
(saat umur 25) aku akan mengalami masa galau karena tak ingin terus bertambah
tua, pengen jadi muda terus katanya.
Hahaha. Secara Ka Ido sekarang
udah 27 tahun dan Ka Dian udah 29 tahun
:p
Puji syukur kepada Allah yang masih memberikanku kesempatan
hidup di dunia ini. Terima kasih kepada
orang tuaku yang telah membesarkanku hingga umur 23 tahun. Terima kasih untuk semuanya yang udah ikut
tamasya di Pulau Siruso kemaren. Terima
kasih buat semua yang udah ngucapin selamat milad dan ikut mendoakan. Semoga Allah selalu merahmati kalian semua :)
Bagaimanapun.. berkurangnya masa hidupku di dunia ini harus
sangat dimanfaatkan dengan baik. Semoga
umurku senantiasa diberkahi Allah SWT.
Semoga bisa terus berbakti kepada kedua orang tua dan menyayangi kedua
adekku. Dan semoga makin banyak
bermanfaat untuk banyak orang. Aamiin
aamiin Ya Rabbal ‘alamiin..
~